Gelar Karya P5 di SMK Satya Karya Karanganyar:

 Gelar Karya P5 di SMK Satya Karya Karanganyar:

Menggali Potensi Siswa Melalui Kearifan Lokal, Seni dan Teknologi

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada hari Kamis, 21 November 2024, SMK Satya Karya Karanganyar melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang menggandeng mahasiswa Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) dari Universitas Sebelas Maret (UNS). Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi siswa sekaligus mengenalkan mereka pada seni budaya, teknologi, dan keterkaitan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Rangkaian kegiatan P5 ini diisi dengan berbagai aktivitas kreatif dan edukatif yang menarik, seperti karawitan, solo vokal, live painting, hingga pameran teknologi. Dalam pelatihan karawitan, mahasiswa PLP UNS memperkenalkan seni tradisional Jawa kepada siswa, memberikan kesempatan kepada mereka untuk memainkan alat musik gamelan dengan dipandu langsung. Kegiatan ini menjadi sarana melestarikan budaya lokal dan memperkuat identitas nasional sebagai pelajar Pancasila. Selain itu, solo vokal membawakan lagu-lagu daerah dan nasional dapat memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri sekaligus menghargai seni musik Indonesia. Sesi live painting menjadi ruang bagi siswa untuk menuangkan kreativitas melalui seni rupa, dengan karya-karya yang merefleksikan tema keberlanjutan seperti lingkungan hidup dan harmoni sosial. Pameran teknologi menampilkan inovasi dalam bentuk maket, 3D printing, dan hasil gambar teknik karya mahasiswa UNS, memberikan wawasan kepada siswa tentang teknologi terkini sekaligus memotivasi mereka untuk berkarya di bidang yang relevan dengan Revolusi Industri 4.0.

Kegiatan ini dirancang dengan tujuan utama mengembangkan nilai-nilai pelajar Pancasila seperti gotong royong, kreatifitas, dan cinta budaya sehingga mampu meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya inovasi teknologi dalam pembangunan berkelanjutan; serta memotivasi siswa untuk menjembatani seni tradisional dan teknologi modern dalam upaya melestarikan budaya sekaligus menghadapi tantangan global. Kepala sekolah SMK Satya Karya, bapak Edi Sujarwo  menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Melalui kegiatan ini diharapkan siswa siswi mau mengeskpresikan pikirannya dan bisa menyehatkan dan menghibur secara jasmani maupun rohani. Kegiatan ini juga diharapkan meningkatkan kerjasama dari segala pihak agar mampu menyukseskan dan memenuhi tujuan dari P5.” ujar beliau. Para siswa pun antusias mengikuti kegiatan. Seorang siswa jurusan Teknik Mesin mengungkapkan, “Untuk P5 sangat menyenangkan karena dihari pertama mengadakan ketarunaan untuk kelas 10 dan pengerjaan kerajinan untuk kelas 11, di hari kedua ketarunaan untuk kelas 11 dan pengerjaan kerajinan kelas 10, dan dihari terakhir ada menampilkan pameran hasil karya kerajinan dan juga ada gelar karya. pokoknya menarik dan senang.” Sementara itu, siswa lain menyatakan bahwa sesi live painting membantunya memahami bagaimana seni dapat berkontribusi pada isu-isu global seperti lingkungan.

Kegiatan ini selaras dengan beberapa tujuan SDGs, seperti SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan pembelajaran berbasis seni dan teknologi untuk pengembangan keterampilan siswa di masa depan, SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) melalui pengenalan seni tradisional dan teknologi modern yang mendorong siswa menjaga warisan budaya dan inovasi di komunitas mereka, serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pameran teknologi yang memperkenalkan pentingnya inovasi untuk mendukung pembangunan industri berkelanjutan.

Melalui kegiatan P5 ini, SMK Satya Karya Karanganyar bersama mahasiswa PLP UNS berhasil menyelenggarakan program yang tidak hanya mendidik tetapi juga menginspirasi siswa untuk berkontribusi secara kreatif dalam melestarikan budaya dan mengembangkan teknologi. Kegiatan ini menjadi contoh konkret bagaimana pendidikan dapat menjadi jembatan menuju pembangunan berkelanjutan.


Dokumentasi :






 

 https://uns.ac.id/

0 Komentar

Terbaru